Sabtu, 18 Juni 2011

HAZARD AND OPERABILITY STUDIES

HAZARD AND OPERABILITY STUDIES (HAZOP)

Pendahuluan
Hazard and Operability Studies (HAZOP) pertama kali dikembangkan oleh ICI, sebuah perusahaan kimia di Inggris. Karena itu pula, HAZOP lebih sering diimplementasikan pada industri kimia. Namun seiring dengan makin dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard, beberapa industri lain, misalnya industri makanan, farmasi, dan pertambangan (termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga mulai banyak menerapkan HAZOP.


Tujuan utama dari HAZOP adalah mengenali:
- Bahaya-bahaya (hazards) yang potential (terutama yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan), dan;
- berbagai macam masalah kemampuan operasional (operability) pada setiap proses akibat adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan perancangan (design intent) proses-proses dalam pabrik yang sudah beraktifitas maupun pabrik yang baru/ akan dioperasikan.
Prosedur
Prosedur utama HAZOP adalah:
1. Pengumpulan gambaran selengkap-lengkapnya setiap proses yang ada dalam sebuah pabrik
2. Pemecahan proses (processes breakdown) menjadi sub-proses-sub-proses yang lebih kecil dan detail. Untuk memperjelas pemisahan antar sub-proses, diberikan simpul (node) pada ujung setiap sub-proses, Tidak ada ketentuan khusus tentang pembatasan “rentang” proses.
3. Pencarian kemungkinan-kemungkinan adanya penyimpangan pada setiap proses melalui penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang sistematis (model-model pertanyaan pada HAZOP dirancang sedemikian rupa/ menggunakan beberapa kata kunci/ keywords/ guidewords, dimaksudkan untuk mempermudah proses analisis).
4. Melakukan penilaian terhadap setiap efek negatif yang ditimbulkan oleh setiap penyimpangan (bersama konsekuensinya) tersebut di atas. Ukuran besar kecilnya efek negatif ditentukan berdasarkan keamanan dan keefisienan kondisi operasional pabrik dalam keadaan normal.
5. Penentuan tindakan penanggulangan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Sama dengan FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) , HAZOP adalah pekerjaan “besar” yang membutuhkan kontribusi beberapa orang dalam bentuk team, dan bukan perseorangan.
HAZOP, atau HAZard and OPerability analysis, adalah struktur teknis dimana sebuah team multi disiplin menghasilkan proses study secara sistematis menggunakan kata kunci bagaimana penyimpangan dari disain dapat terjadi pada peralatan, actions, atau bahan, dan ketika konsekuensi dari penyimpangan dapat menghasilkan bahaya.


Siklus FMEA
Hasil dari analisa HAZOP adalah rekomendasi team, termasuk identifikasi bahaya dan rekomendasi perubahan pada disain, prosedur, dan sebagainya, untuk memperbaiki sistem keselamatan. Penyimpangan selama operasi normal, startup, shutdown dan maintenance, akan didiskusikan oleh team dan ini termasuk HAZOP. Sebuah diagram alir dari proses HAZOP dapat dilihat di bawah ini :


Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam proses HAZOP dan tabel HAZOP :
1. Design Intent : adalah cara proses dengan tujuan difungsikan.
2. Deviation : penyimpangan yang berasal dari disain yang ditemukan secara sistematis menggunakan kata-kata kunci pada parameter proses.
3. Guide Words :kata-kata sederhana seperti “high” pressure, “high” temperatur, “leak” dan sebagainya, yang digunakan untuk memodifikasi tujuan disain, dan untuk mengarahkan serta menstimulasi proses brainstorming untuk mengidentifikasi proses bahaya.
4. Cause : penyebab mengapa penyimpangan terjadi
5. Consequence : hasil dari penyimpangan
6. Safeguard : system pengawasan atau kontrol administratif untuk mencegah penyebab atau mengurangi konsekuensi penyimpangan.
7. Hazard Category : sebuah penilaian terhadap resiko bahaya pada pengoperasian suatu sistem. Dalam analisa ini kita menggunakan MIL.STD.822D.
8. Recomendations : adalah rekomendasi untuk perubahan disain, perubahan prosedural atau study lebih lanjut.
Kata kunci untuk proses kimia untuk aliran, termasuk : High Flow, No/Low Flow, Reverse Flow, Misdirected Flow, High Pressure, Low Pressure, High Temperature, Low Temperature, High Contaminants, Leak and Rupture.
Untuk proses menggunakan eksplosive, kata kunci meliputi : electrical initiation, ESD spark, Impact shock, Friction, Impingement, Incompatibities, Explosive shock, Thermal ignition, Propagation, Personnel Injury, Environmental contamination, Equipment damage and Product damage.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar