Rabu, 23 November 2011

anil dan perlakuan panas

Proses Anil & Perlakuan Panas

Proses anil merupakan proses perlakuan panas suatu bahan melalui pemanasan pada temperatur cukup tinggi dan waktu yang lama, diikuti pendinginan perlahan-lahan
Anil

  • Bahan: Gelas

    Tujuan: menghilangkan tegangan sisa & menghindari terjadinya retakan panas

    Prosedur: temperatur pemanasan mendekati temperatur transisi gelas dan
    pendinginan perlahan-lahan

    Perubahan strukturmikro: tidak ada


  • Menghilangkan Tegangan

  • Bahan: semua logam, khususnya baja

  • Tujuan: menghilangkan tegangan sisa

  • Prosedur: Pemanasan sampai 600 0C utk baja selama beberapa jam

  • Perubahan strukturmikro: tidak ada

  • Rekristalisasi

  • Bahan: logam yang mengalami pengerjaan dingin

  • Tujuan: pelunakan dengan meniadakan pengerasan regangan

  • Prosedur: Pemanasan antara 0,3 dan 0,6 titik lebur logam

  • Perubahan strukturmikro: butir baru


  • Anil sempurna

  • Bahan: baja

  • Tujuan: Pelunakan sebelum pemesinan

  • Prosedur: austenisasi 2-30°C

  • Perubahan strukturmikro: pearlit kasar












  • Read More......

    Jumat, 24 Juni 2011

    ALAT PELINDUNG DIRI (APD) k3


    Menurut OSHAS atau Occupational Safety and Health Administration, personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
    Dalam hirarki hazard control atau pengendalian bahaya, penggunaan alat pelindung diri merupakan metode pengendali bahaya paling akhir. Artinya, sebelum memutuskan untuk menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih dahulu, dengan melakukan upaya optimal agar bahaya atau hazard bisa dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
    Adapun hirarki pengendalian bahaya di tempat kerja, termasuk di pabrik kimia adalah sebagai berikut:


    1. Elimination, merupakan upaya menghilangkan bahaya dari sumbernya.
    2. Reduction, mengupayakan agar tingkat bahaya bisa dikurangi.
    3. Engineering control, artinya bahaya diisolasi agar tidak kontak dengan pekerja.
    4. Administrative control, artinya bahaya dikendalikan dengan menerapkan instruksi kerja atau penjadualan kerja untuk mengurangi paparan terhadap bahaya.
    5. Personal protective equipment, artinya pekerja dilindungi dari bahaya dengan menggunakan alat pelindung diri.
    Jenis-jenis Alat Pelindung Diri
    Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang berpotensi terkena resiko dari bahaya.
    Mata
    Sumber bahaya: cipratan bahan kimia atau logam cair, debu, katalis powder, proyektil, gas, uap dan radiasi.
    APD: safety spectacles, goggle, faceshield, welding shield.


    Telinga
    Sumber bahaya: suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB.
    APD: ear plug, ear muff, canal caps.

    Kepala
    Sumber bahaya: tertimpa benda jatuh, terbentur benda keras, rambut terlilit benda berputar.
    APD: helmet, bump caps.


    Pernapasan
    Sumber bahaya: debu, uap, gas, kekurangan oksigen (oxygen defiency).
    APD: respirator, breathing apparatus .


    gambar Air-Purifying Respirator

    Tubuh

    Sumber bahaya: temperatur ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan kimia atau logam cair, semburan dari tekanan yang bocor, penetrasi benda tajam, dust terkontaminasi.
    APD: boiler suits, chemical suits, vest, apron, full body suit, jacket.
    Tangan dan Lengan
    Sumber bahaya: temperatur ekstrim, benda tajam, tertimpa benda berat, sengatan listrik, bahan kimia, infeksi kulit.
    APD: sarung tangan (gloves), armlets, mitts.

    Kaki
    Sumber bahaya: lantai licin, lantai basah, benda tajam, benda jatuh, cipratan bahan kimia dan logam cair, aberasi.
    APD: safety shoes, safety boots, legging, spat.

    Selanjutnya, sebelum memutuskan jenis alat pelindung diri yang harus kita gunakan, lakukan terlebih dahulu hazard identification (identifikasi bahaya) dan risk assessment atau penilaian resiko dari suatu pekerjaan, proses atau aktifitas. Tinjau ulang setiap aspek dari pekerjaan, agar potensi bahaya bisa kita identifikasi. Jangan memutuskan hanya berdasarkan perkiraan.


    Memilih Kaca Mata Safety (Eye Goggle) Sesuai Standar

    Alat pelindung diri atau APD merupakan salah satu metode hazard control. APD merupakan pelindung terakhir dari hazard atau bahaya, karena pengendalian yang ada tidak dapat menghilangkan bahaya secara keseluruhan. Kaca mata safety atau eye goggle adalah salah satu jenis APD yang sangat penting.
    Pemilihan kaca mata safety yang tepat harus disesuaikan dengan standar industri yang ada. Salah satunya adalah standar ANSI Z87.
    Menurut Department of Labor Amerika Serikat, setidaknya 30.500 kasus kecelakaan pada mata terjadi setiap bulannya di Amerika Serikat. Dan ternyata 90% dari total kecelakaan tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan mudah!
    Ada banyak sumber bahaya di dalam pabrik yang mengancam keselamatan mata. Cipratan bahaya kimia, proyektil benda keras, debu katalis, pengelasan dan grinding adalah beberapa contoh diantaranya.
    Akibat Persiapan Hot Work Yang Tidak Memadai
    Pekerjaan pengelasan (welding) termasuk ke dalam salah satu contoh hot work. Artinya, akan ada sumber panas dan api selama pekerjaan berlangsung. Dan ini berarti pula bahwa potensi terjadinya kebakaran dan ledakan sangat besar.
    Sebelum hot work dilakukan, hot work permit harus terlebih dahulu diperoleh, agar keselamatan pekerja terjamin. Banyak hal yang harus dikonfirmasikan oleh petugas K3, sebelum hot work permit bisa diterbitkan.
    Pengecekan yang dilakukan antara lain konsentrasi uap mudah terbakar (flammable), aliran fluida sudah diblok dengan sempurna, konsentrasi gas beracun seperti karbon monoksida (CO) dan hidrogen disulfida (H2S) dan lain-lain.

    Read More......

    Sabtu, 18 Juni 2011

    HAZARD AND OPERABILITY STUDIES

    HAZARD AND OPERABILITY STUDIES (HAZOP)

    Pendahuluan
    Hazard and Operability Studies (HAZOP) pertama kali dikembangkan oleh ICI, sebuah perusahaan kimia di Inggris. Karena itu pula, HAZOP lebih sering diimplementasikan pada industri kimia. Namun seiring dengan makin dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard, beberapa industri lain, misalnya industri makanan, farmasi, dan pertambangan (termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga mulai banyak menerapkan HAZOP.


    Tujuan utama dari HAZOP adalah mengenali:
    - Bahaya-bahaya (hazards) yang potential (terutama yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan), dan;
    - berbagai macam masalah kemampuan operasional (operability) pada setiap proses akibat adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan perancangan (design intent) proses-proses dalam pabrik yang sudah beraktifitas maupun pabrik yang baru/ akan dioperasikan.
    Prosedur
    Prosedur utama HAZOP adalah:
    1. Pengumpulan gambaran selengkap-lengkapnya setiap proses yang ada dalam sebuah pabrik
    2. Pemecahan proses (processes breakdown) menjadi sub-proses-sub-proses yang lebih kecil dan detail. Untuk memperjelas pemisahan antar sub-proses, diberikan simpul (node) pada ujung setiap sub-proses, Tidak ada ketentuan khusus tentang pembatasan “rentang” proses.
    3. Pencarian kemungkinan-kemungkinan adanya penyimpangan pada setiap proses melalui penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang sistematis (model-model pertanyaan pada HAZOP dirancang sedemikian rupa/ menggunakan beberapa kata kunci/ keywords/ guidewords, dimaksudkan untuk mempermudah proses analisis).
    4. Melakukan penilaian terhadap setiap efek negatif yang ditimbulkan oleh setiap penyimpangan (bersama konsekuensinya) tersebut di atas. Ukuran besar kecilnya efek negatif ditentukan berdasarkan keamanan dan keefisienan kondisi operasional pabrik dalam keadaan normal.
    5. Penentuan tindakan penanggulangan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
    Sama dengan FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) , HAZOP adalah pekerjaan “besar” yang membutuhkan kontribusi beberapa orang dalam bentuk team, dan bukan perseorangan.
    HAZOP, atau HAZard and OPerability analysis, adalah struktur teknis dimana sebuah team multi disiplin menghasilkan proses study secara sistematis menggunakan kata kunci bagaimana penyimpangan dari disain dapat terjadi pada peralatan, actions, atau bahan, dan ketika konsekuensi dari penyimpangan dapat menghasilkan bahaya.


    Siklus FMEA
    Hasil dari analisa HAZOP adalah rekomendasi team, termasuk identifikasi bahaya dan rekomendasi perubahan pada disain, prosedur, dan sebagainya, untuk memperbaiki sistem keselamatan. Penyimpangan selama operasi normal, startup, shutdown dan maintenance, akan didiskusikan oleh team dan ini termasuk HAZOP. Sebuah diagram alir dari proses HAZOP dapat dilihat di bawah ini :


    Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam proses HAZOP dan tabel HAZOP :
    1. Design Intent : adalah cara proses dengan tujuan difungsikan.
    2. Deviation : penyimpangan yang berasal dari disain yang ditemukan secara sistematis menggunakan kata-kata kunci pada parameter proses.
    3. Guide Words :kata-kata sederhana seperti “high” pressure, “high” temperatur, “leak” dan sebagainya, yang digunakan untuk memodifikasi tujuan disain, dan untuk mengarahkan serta menstimulasi proses brainstorming untuk mengidentifikasi proses bahaya.
    4. Cause : penyebab mengapa penyimpangan terjadi
    5. Consequence : hasil dari penyimpangan
    6. Safeguard : system pengawasan atau kontrol administratif untuk mencegah penyebab atau mengurangi konsekuensi penyimpangan.
    7. Hazard Category : sebuah penilaian terhadap resiko bahaya pada pengoperasian suatu sistem. Dalam analisa ini kita menggunakan MIL.STD.822D.
    8. Recomendations : adalah rekomendasi untuk perubahan disain, perubahan prosedural atau study lebih lanjut.
    Kata kunci untuk proses kimia untuk aliran, termasuk : High Flow, No/Low Flow, Reverse Flow, Misdirected Flow, High Pressure, Low Pressure, High Temperature, Low Temperature, High Contaminants, Leak and Rupture.
    Untuk proses menggunakan eksplosive, kata kunci meliputi : electrical initiation, ESD spark, Impact shock, Friction, Impingement, Incompatibities, Explosive shock, Thermal ignition, Propagation, Personnel Injury, Environmental contamination, Equipment damage and Product damage.

    Read More......

    KEBISINGAN

    KEBISINGAN
    Definisi Kebisingan :
    Dalam Kesehatan Kerja, kebisingan dapat diartikan sebagai suara yang dapat menurunkan pendengaran baik secara kwantitatif (peningkatan ambang pendengaran) maupun secara kwalitatif ( penyempitan spektrum pendengaran), berkaitan dengan faktor intensitas , frekuensi, durasi dan pola waktu.
    Kebisingan didefinisikan sebagai “suara yang tak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dsb, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106 [IEC60050-801] kosa kata elektro-teknik Internasional Bab 801 : Akustikal dan elektroakustik)”.
    Jadi dapat disimpulkan bahwa kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian.
    Gangguan Pendengaran
    Adalah perubahan pada tingkat pendengaran yang berakibat kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal, biasanya dalam hal memahami pembicaraan.
    Secara kasar, gradasi gangguan pendengaran karena bising itu sendiri dapat ditentukan menggunakan parameter percakapan sehari-hari sebagai berikut :
    Gradasi Parameter
    Normal Tidak mengalami kesulitan dalam percakapan biasa (6 m)
    Sedang Kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak >1,5 m
    Menengah Kesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai jarak >1,5 m
    Berat Kesulitan dalam percakapan keras/berteriak pada jarak >1,5 m
    Sangat berat Kesulitan dalam percakapan keras/berteriak pada jarak <1,5 m Tuli total Kehilangan kemampuan pendengaran dalam berkomunikasiMenurut ISO derajat ketulian adalah sebagai berikut : • Jika peningkatan ambang dengar antara 0 - <25 dB, masih normal• Jika peningkatan ambang dengar antara 26 – 40 dB, disebut tuli ringan• Jika peningkatan ambang dengar antara 41 – 60 dB, disebut tuli sedang• Jika peningkatan ambang dengar antara 61 – 90 dB, disebut tuli berat • Jika peningkatan ambang dengar antara >90 dB . disebut tuli sangat berat
    Mengukur Tingkat Kebisingan
    Untuk mengetahui intensitas bising di lingkungan kerja, digunakan Sound Level Meter. Untuk mengukur nilai ambang pendengaran digunakan Audiometer. Untuk menilai tingkat pajanan pekerja lebih tepat digunakan Noise Dose Meter karena pekerja umumnya tidak menetap pada suatu tempat kerja selama 8 jam ia bekerja. Nilai ambang batas (NAB) intensitas bising adalah 85 dB dan waktu bekerja maksimum adalah 8 jam per hari.
    • Sound Level Meter adalah alat pengukur suara. Mekanisme kerja SLM apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan tekanan udara yang dapat ditangkap oleh alat ini, selanjutnya akan menggerakkan meter penunjuk.
    • Audiometer adalah alat untuk mengukur nilai ambang pendengaran. Audiogram adalah chart hasil pemeriksaan audiometri. Nilai ambang pendengaran adalah suara yang paling lemah yang masih dapat didengar telinga.
    Nilai Ambang Batas Kebisingan
    Adalah angka dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu.
    Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. SE-01/MEN/1978, Nilai Ambang Batas untuk kebisingan dii tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggunya. Waktu maksimum bekerja adalah sebagai berikut :
     82 dB : 16 jam per hari
     85 dB : 8 jam per hari
     88 dB : 4 jam per hari
     91 dB : 2 jam per hari
     97 dB : 1 jam per hari
     100 dB : ¼ jam per hari
    Jenis Kebisingan :
    Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas :
    1. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut-turut. Misalnya mesin, kipas angin, dapur pijar.
    2. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga relatif tetap, akan tetapi ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (pada frekuensi 500, 1000, dan 400 Hz). Misalnya gergaji serkuler, katup gas.
    3. Bising terputus-putus (Intermitten). Bising disini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada periode relatif tenang. Misalnya suara lalu lintas, kebisingan di lapangan terbang.
    4. Bising Impulsif. Bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya. Misalnya tembakan, suara ledakan mercon, meriam.
    5. Bising Impulsif berulang. Sama dengan bising impulsif, hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang. Misalnya mesin tempa.
    Berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia, bising dapat dibagi atas :
    1. Bising yang mengganggu (irritating noise). Intensitas tidak terlalu keras. Misalnya mendengkur.
    2. Bising yang menutupi (Masking noise). Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.
    3. Bising yang merusak (Damaging/Injurious noise). Adalah bunyi yang intensitasnya melampaui NAB. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
    Pengaruh Bising Terhadap Tenaga Kerja
    Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja, seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian, atau ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non auditory seperti komunikasi terganggu, ancaman bahaya keselamatan, menurunnya performance kerja, kelelahan dan stress.
    Lebih rinci lagi, maka dapatlah digambarkan dampak bising terhadap kesehatan pekerja sebagai berikut :
    1. Gangguan Fisiologis
    Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, basal metabolisme, konstruksi pembuluh darah kecil terutama pada bagian kaki, dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
    2. Gangguan Psikologis
    Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, emosi dan lain-lain. Pemaparan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan penyakit, psikosomatik seperti gastritis, penyakit jantung koroner dan lain-lain.
    3. Gangguan Komunikasi
    Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan mungkin terjadi kesalahan, terutama bagi pekerja baru yang belum berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung akan mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, karena tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan produktivitas kerja.
    4. Gangguan Keseimbangan
    Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan gangguan fisiologis seperti kepala pusing, mual dan lain-lain.
    5. Gangguan terhadap pendengaran (Ketulian)
    Diantara sekian banyak ganggguan yang ditimbulkan oleh bising, gangguan terhadap pendengaran adalah gangguan yang paling serius karena dapat menyebabkan hilangnya pendengaran atau ketulian. Ketulian ini dapat bersifat progresif atau awalnya bersifat sementara tapi bila bekerja terus menerus di tempat bising tersebut, maka daya dengar akan menghilang secara menetap atau tuli.
    Menurut definisi kebisingan, apabila suatu suara mengganggu orang yang sedang membaca atau mendengarkan musik, maka suara itu adalah kebisingan bagi orang itu meskipun orang-orang lain mungkin tidak terganggu oleh suara tersebut. Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara berbobot A atau karena lamanya telinga terpasang terhadap kebisingan tersebut.
    Tabel Jenis-jenis dari Akibat-akibat kebisingan
    Tipe Uraian
    Akibat-akibat badaniah Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, Perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan.
    Akibat-akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stress meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering.
    Akibat-akibat psikologis Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan
    Gangguan gaya hidup Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca, dsb.
    Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkan TV, radio, percakapan, telpon dsb.

    Tuli sementara (Temporary Treshold Shift = TTS)
    Terjadi karena diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi, tenaga kerja akan mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara. Biasanya waktu pemaparannya terlalu singkat. Apabila kepada tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih kembali kepada ambang dengar semula dengan sempurna.
    Tuli menetap (Permanent Treshold Shift = PTS)
    Biasanya akibat waktu paparan yang lama (kronis). Besarnya PTS di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
    • Tingginya level suara
    • Lama pemaparan
    • Spektrum suara
    • Temporal pattern, bila kebisingan yang kontinyumaka kemungkinan terjadinya TTS akan lebih besar.
    • Kepekaan individu
    • Pengaruh obat-obatan
    Beberapa obat dapat memperberat (pengaruh synergistik) ketulian apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara. Misalnya quinine, aspirin, streptomycin, kansmycin dan beberapa obat lainnya.
    • Keadaan kesehatan
    Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketulian
    Sebenarnya ketulian dapat disebabkan oleh pekerjaan (occupational hearing loss), misalkan akibat kebisingan, trauma akustik, dapat pula disebabkan oleh bukan karena kerja (non-occupational hearing loss).
    Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketulian akibat kerja (occupational hearing loss), adalah sebagai berikut :
     Intensitas suara yang lebih tinggi.
     Usia karyawan .
     Ketulian yang sudah ada sebelum bekerja (Pre-employment hearing impairment).
     Tekanan dan frekuensi bising tersebut.
     Lamanya bekerja .
     Jarak dari sumber suara.
     Gaya hidup pekerja di luar tempat kerja.

    Read More......

    OHSAS 18001 untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja

    OHSAS 18001 untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja

    OHSAS 18001 = Occupational Health and Safety Assessment Series 18001
    OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja. Untuk menerapkan sistem ini dibutuhkan tiga tahapan proses, sebagai berikut :


    1. Tahap Identifikasi Awal
    Analisa / identifikasi terhadap tingkat kecukupan terhadap sistem dan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja di organisasi / industri. Mencakup evaluasi proses di organisasi, pemeriksaan terhadap prosedur yang ada, analisa tingkat kecelakaan pada masa lalu dan peraturan atau perundang-undangan yang berlaku
    2. Tahap Persiapan dan Implementasi
    Tahap ini merupakan tahap persiapan dokumen dan program kerja serta pelaksanaan implementasinya. Pada tahap ini ada beberapa elemen yang harus diperhatikan yaitu :
    a. Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja serta kepemimpinannya
    b. Organisasi, sumberdaya dan training
    c. Pengendalian operasional yang menjadi titik tolak prosedur proses, peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan perijinan di lingkungan kerja
    d. Tujuan dan target dari kesehatan dan keselamatan kerja
    e. Panduan sistem kesehatan dan keselamatan kerja dan dokumentasi
    f. Pengendalian operasional yang mencakup pemantauan kesehatan kerja, persiapan proyek, pembelian dan pemasok
    g. Pemeriksaan dan tindakan pencegahan, investigasi dan tindakan perbaikan
    h. Tindakan darurat
    i. Pengendalian catatan, audit dan tinjauan manajemen
    3. Tahap Penilaian Kinerja Proses
    Tahap ini merupakan tahap penilaian terhadap sistem yang telah diterapkan mencakup penilaian dokumentasi, verifikasi penerapan dan tindakan perbaikan / pencegahan yang diperlukan
    Keuntungan dari penerapan sistem manajemen OHSAS 18001 adalah :
    1. Perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
    2. Mengurangi resiko kecelakaan
    3. Motivasi karyawan lebih tinggi
    4. Pengurangan biaya operasi dan biaya kecelakaan kerja
    5. Meningkatkan citra dan image perusahaan
    6. Mengurangi pembayaran asuransi


    Occupational Health & Safety Management Systems:

    BS 8800/OHSAS 18001
    COSHH (Control of Substances Hazardous to Health)
    Perbedaan antara BS 8800/OHSAS 18001 :
    • BS 8800
    o non-certifiable guidance document (dokumen petunjuk yang tidak dapat dipertanggungkan kebenarannya)
    o use when implementing a health and safety system within ISO 14001 (digunakan ketika sistem kesehatan dan keselamatan diimplementasikan pada ISO 14001)
    • OHSAS 18001
    o from ANSI (American National Standards Institute)
    o an auditable management system (sistem manajemen yang dapat diaudit)
    • BS 8800
    (National Health Service SAFECODE)



    OHSAS 18001
    • OHSAS 18001(Occupational Health and Safety Assessment Series)
    – published in April 1999
    – specifies requirements of a OH&S MS
    – designed to be applicable to
    • all types and sizes of companies
    • diverse geographical, cultural and social conditions.
    • Certification against OHSAS
    is aimed at the way a company has (sertifikasi OHSAS ditujukan pada perusahaan yang mempunyai)
    – knowledge of ...
    – and control over ...

    all relevant risks resulting from
    normal operations and abnormal situations. (semua resiko yang dihasilkan dari operasi normal dan situasi abnormal)
    • Growing demand for a management system based standard for OH&S (kebutuhan yang berkembang dalam sistem manajemen berdasarkan standar untuk OH&S)
    • stand alone management system or integrated with either their ISO 14001 or ISO 9001 management system.(sistem manajemen yang berdiri sendiri atau terintegrasi baik dengan sistem manajemen ISO 14001 atau ISO 9001)
    • expect an accreditation scheme will emerge within the next 2 years (skema akreditasi yang diharapkan akan muncul dalam 2 tahun)
    • OHSAS 18001 structure - six sections:
    • General Requirements
    • OH&S Policy
    • Planning
    • Implementation and Operation
    • Checking and Corrective Action
    • Management Review
    OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment Series) 18001
    • OHSAS 18001: Specifications for
    OH&S Management Systems
    • OHSAS 18002: Guidance for
    OH&S Management Systems
    • OHSAS 18003: Criteria for auditors of
    OH&S Management Systems
    Perbedaan antara OHS yang tradisional dan OHSAS 18001 :
    • Traditional occupational health and safety management reacted to work related incidents. (manajemen tradisional K3 akan bereaksi dengan insiden yang berhubungan dengan pekerjaan)
    • OHSAS 18001 plans for the control of work related risks. (OHSAS 18001 direncanakan untuk mengontrol resiko yang berkaitan dengan pekerjaan)

    • H&S costs facing organizations include but are not limited to:(biaya2 H&S yang diperoleh organisasi tidak terbatas hanya untuk:)
    o investigation time, (waktu investigasi)
    o wages paid for lost time, (upah yang dibayarkan untuk waktu yang terbuang)
    o training replacements, (pengganti training)
    o extra supervisory and clerical time, (pengawasan ekstra dan waktu tulis menulis)
    o decreased output of worker upon return (output yang berkurang ketika karyawan tidak bekerja)
    o the loss of business and goodwill (kehilangan bisnis dan jasa baik)
    Benefits of Registration:
    • potential reduction in the number of accidents
    • potential reduction in downtime and associated costs
    • demonstration of legal and regulatory compliance
    • demonstration of commitment to stakeholders
    • demonstration of innovative, forward thinking approach
    • increased access to new customers and business
    • better management of risks, now and in the future
    • potential reduced public liability insurance costs

    Read More......

    cara membuka akun facebook dalam 1 browser

    untuk membuka 2 akun facebook dalam 1 browser membutuhkan cookiepie(instal di firefox)
    buka link ini cookiepie kemudian perhatikan tanda panah & lingkaran merah. klik Install Extension! kemudian muncul tulisan allow di bagian atas seperti pada gambar.lalu instal dan selanjutnya restart firefox


    setelah teristal langkah selanjutnya klik kanan pada tab pilih toggle on/off cookiepie lihat pada gambar berikut

    kemudian muncul gambar icon seperti gambar berikut .

    lalu kamu bisa membuka 2 akun facebook dalam 1 browser...selamat mencoba..

    Read More......

    Selasa, 23 November 2010

    CARA MEMBUAT TULISAN TERBALIK

    buat yang mau ganti nama profil di facebook juga bisa koq...tinggal kita tulis nama kita.setelah selesai kemudian klik flip..
    contoh:   anzauzi menjadi ıznɐzuɐ
    klik di sini
    http://revfad.com/flip.html

    Read More......